Tuesday, October 1, 2024

Pentingnya Labeling dalam Kemasan dan Informasi yang Harus Disertakan

 

Kemasan bukan hanya sekedar pelindung produk, tetapi juga media komunikasi antara produsen dan konsumen. Salah satu elemen penting yang tidak boleh dilupakan dalam kemasan adalah labeling atau pemberian label. Labeling berfungsi sebagai alat untuk memberikan informasi penting mengenai produk yang dikemas, dan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Kali ini, kita bahas kenapa sih labeling itu sangat penting dan informasi apa aja yang harus disertakan?

1. Mengapa Labeling Penting?

Label pada kemasan memiliki banyak fungsi, antara lain:
  • Menyampaikan informasi penting, konsumen membutuhkan informasi tentang produk sebelum membuat keputusan pembelian, seperti komposisi bahan, cara penggunaan, atau tanggal kadaluarsa.
  • Meningkatkan kepercayaan konsumen, label yang jelas dan akurat bisa memberikan rasa percaya pada konsumen bahwa produk yang mereka beli memiliki kualitas dan sesuai dengan standar yang berlaku.
  • Membantu kepatuhan terhadap regulasi, di banyak negara termasuk Indonesia ada regulasi atau peraturan yang mewajibkan produk-produk tertentu menyertakan informasi khusus di kemasannya, terutama produk makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik
  • Media branding, label adalah salah satu cara untuk memperkuat branding merek melalui logo, warna, dan desain yang menarik.

2. Informasi yang Harus Disertakan pada Label Kemasan

Agar label dapat menjalankan fungsinya dengan baik, ada beberapa informasi yang harus disertakan, terutama tergantung dari jenis produk yang dikemas. Berikut adalah beberapa elemen umum yang biasanya terdapat dalam laabel kemasan:

a. Nama Produk

Nama produk adalah informasi paling dasar yang harus ada pada kemasan. Nama ini harus jelas dan mencerminkan produk di dalam kemasan. Misalnya jika produk tersebut adalah snack, nama produk harus menunjukkan jenis snack tersebut, seperti "Keripik Kentang Pedas" atau "Wafer Roll Coklat"

b. Komposisi

Untuk produk makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetik, daftar bahan atau komposisi sangat esensial. Konsumen, terutama mereka yang memiliki alergi atau preferensi makanan khusus, membutuhkan informasi ini untuk membuat pilihan yang tepat. Daftar bahan juga membantu transparansi dari sisi produsen.

c. Berat atau Volume Bersih

Informasi mengenai berat bersih (net weight) atau volume bersih (net volume) juga penting, terutama untuk produk yang dijual berdasarkan berat atau ukuran. Sehingga bisa memberi tahu konsumen berapa banyak produk yang mereka beli.

d. Tanggal Produksi dan Kadaluarsa

Untuk produk yang memiliki batas waktu konsumsi seperti makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetik, informasi tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa adalah hal yang wajib. Informasi ini membantu konsumen mengetahui masa pakai produk dan memastikan produk yang mereka konsumsi masih dalam kondisi layak.

e. Intruksi Penggunaan

Produk-produk tertentu membutuhkan instruksi penggunaan yang jelas. Misalnya produk makanan instan atau makanan siap saji mungkin memerlukan petunjuk tentang cara pemakaian atau penyajian yang tepat. Informasi ini akan sangat membantu konsumen agar produk dapat digunakan dengan benar dan optimal.

f. Nama dan Alamat Produsen

Label kemasan juga harus mencamtumkan nama perusahaan atau produsen, serta alamat dan kontak informasi. Hal ini krusial untuk tujuan transparansi, dan memudahkan konsumen jika ingin menghubungi produsen untuk pertanyaan atau keluhan.

g. Nomor Izin atau Sertifikasi

Untuk produk tertentu, nomor izin edar atau sertifikasi dari otoritas yang berwenang juga perlu disertakan. Misalnya, untuk produk makanan dan obat-obatan, ada sertifikasi BPOM atau halal yang harus tertera di kemasan. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa produk tersebut aman untuk dikonsumsi dan telah memenuhi standar kualitas yang diperlukan.

h. QR Code

Saat ini, banyak produk yang juga menyertakan barcode atau QR code untuk kemudahan proses checkout di toko atau memberikan informasi tambahan kepada konsumen. Kode ini dapat dipindai dengan mudah dan dapat berisi informasi lebih rinci yang tidak cukup ditampilkan di label.

3. Label Sebagai Alat Pemasaran

Selain memberikan informasi, label juga merupakan alat pemasaran yang efektif. Desain label yang menarik bisa mencuri perhatian konsumen di rak-rak toko. Branding melalui label ini dapat meliputi logo, warna, dan font yang konsisten dengan citra merk, serta penggunaan slogan atau tagline untuk memperkuat pesan produk.

4. Kepatuhan Terhadap Regulasi

Setiap negara memiliki regulasi tersendiri terkait informasi yang harus disertakan dalam label kemasan. Misalnya, di Indonesia, produk makanan dan minuman harus memenuhi standar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan wajib mencantumkan informasi gizi, serta nomor registrasi BPOM di label kemasan. Selain itu, untuk produk-produk yang bersifat halal, harus mencantumkan logo halal yang resmi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Kesimpulan

Labeling pada kemasan bukan hanya sebuah formalitas, tetapi elemen penting yang mempengaruhi keputusan konsumen dan memperkuat citra merek. Dengan menyertakan informasi yang jelas, akurat, dan relevan, serta mengikuti regulasi yang berlaku, produsen dapat meningkatkan transparansi dan kepercayaan konsumen terhadap produk mereka. Pastikan label kemasan produk Anda tidak hanya informatif tetapi juga dirancang dengan baik untuk menarik perhatian di pasar yang kompetitif.



No comments:

Post a Comment

Kemasan Karton vs Plastik: Mana yang Lebih Efektif dalam Pengiriman Produk?

  Dalam dunia bisnis modern, pemilihan kemasan yang tepat sangatlah penting, terutama dalam pengiriman produk. Dua pilihan kemasan yang seri...